Selasa, 31 Mei 2011

Bermain Grand Slam

Grand Slam Force Modified (GSFm)
Seperti pada beberapa cabang olahraga lainnya, istilah Grand Slam juga menunjukkan dicapainya suatu kontrak yang paling tinggi dan bergengsi dalam permainan bridge. Suatu kontrak langka yang sangat jarang ditemui.

Suatu saat, andapun tentu akan menemukannya. Namun, anda harus ekstra waspada. Walaupun distribusi kartu yang anda pegang sudah memasuki kategori ini, tetapi tanpa memiliki senjata (sistim) untuk menemukannya, jangan harap anda akan mendapatkan bonus poinnya. Kartu sebaik apapun, jika anda tidak mampu mencapai kontrak terbaik dengan sistim bidding anda, tetap saja tidak akan mendapat skor yang baik.

Nah, jangan sampai kenikmatan mencapai kontrak Grand Slam hanya dimiliki oleh pemain-pemain top tertentu saja. Andapun harus mendapatkannya. Ingat Klub “Grand Slam” yang didirikan di Amerika Serikat. Hanya pemain-pemain yang pernah mencapai kontrak Grand Slam (dan berhasil memenuhinya tentu saja) yang berhak menjadi anggota klub ini. Rasanya, sudah saatnya anda ikut mendaftar disitu.

Salah satu konvensi untuk mencapai Grand Slam adalah Grand Slam Force (GSF). Disini, salah satu pihak bertanya kondisi trump dari partnernya untuk memastikan apakah kontrak Grand Slam bisa dibukukan. Konvensi GSF hanya menanyakan jumlah honor pada warna trump partner. Jika kekurangan salah satu honor, maka kontrak Grand Slam harus dihindari, karena risiko kegagalannya cukup besar.

Setelah mencermati bermacam-macam literatur bridge dari mancanegara, penulis bersama partner (Robert Tobing) akhirnya memutuskan untuk memakai salah satu konvensi GSF yang paling mutakhir, dan tentu saja jauh lebih akurat yang disebut GSF Modified (GSFm). Konvensi GSF yang sudah dimodifikasi. Dengan konvensi ini, bukan saja jumlah honor di warna trump yang diketahui. Kita bahkan bisa mengetahui dengan pasti jenis honor apa (As, King atau Queen) yang dimiliki partner, sekaligus juga dengan jumlah kartunya.

Dengan demikian, penjajagan menuju kontrak Grand slam akan menjadi jauh lebih akurat. Dibawah ini penulis akan jabarkan teorinya, silahkan saja bagi para pembaca yang ingin maju untuk mencoba memanfaatkannya di lapangan. Syaratnya, anda dan partner harus ingat betul konvensi ini, jangan sampai lupa. Layaknya pesawat canggih F16, jika anda sebagai pilot salah menekan tombol, bisa berakibat fatal bagi anda sendiri.

Jika fit di major dan partner bid 5NT (GSFm), maka jawaban anda adalah:

  • 6 = Trump As / King.
  • 6 = Trump Queen
  • 6M = Tidak ada honor trump

Jika fit di Spade, setelah 5NT, anda menjawab 6 dengan tidak memiliki honor trump, tetapi harus bid 6 jika memiliki ekstra kartu trump. Ini bermanfaat apabila partner memiliki trump AK lima lembar. Jika ia mengetahui anda memiliki 5 lembar trump, ia dengan konfiden bisa bid Grand Slam.

Setelah jawaban 6 (A/K), partner bid 6 untuk menanyakan jumlah trump. Dengan memiliki kartu ekstra trump anda bisa langsung bid Grand Slam. Dengan demikian akan sering tercapai kontrak Grand Slam terbaik dengan kombinasi trump As (6 lembar) dengan King (4 lembar) atau As (5 lembar) dengan King (lima lembar).

Untuk fit di Club, anda bertanya dengan bid 5 (menghemat ruang). Partner bid 5NT tanpa honor trump, 6 dengan 1 honor, 6X (2 honor) dan bid 7 dengan 3 honor.

Untuk fit di Diamond, tanya tetap di 5NT. Jawab 6 (1 honor), 6 (no honor), 6X (2 honor) dan 7 (3 honor).

Pada try out terakhir sebelum mengikuti Kejuaraan Bridge Asia Pasifik (PABF) akhir Agustus 2006 di Shanghai, penulis berkesempatan mencoba senjata yang jarang dipakai ini. Di sesi terakhir yang sangat menentukan, Tim Pelatnas berhadapan dengan Tim Juara Nasional 2006 Garuda dari DKI Jakarta. Muncul papan dengan urut-urutan penawaran artificial yang cukup panjang dibawah ini:

Papan 14.     AKQ109
T/---       A1098752
              9
              ---
 32             8764
 J3      K
 Q82             K107543
 A107653     J9
       J5
       Q64
       AJ6
       KQ842
Bidding:
Barat Utara Timur Selatan
Sacul Tobing Waluyan Asbi
Pass 1NT(1)
Pass 2(2) Pass 2(3)
Pass 3(4) Pass 3(5)
Pass 4(6) Pass 4(6)
Pass 5NT(7) Pass 6(8)
Pass 6 //
1: Weak NT, 11-14; 2: Stayman 3: No 4-cd Major 4: Both Majors, invite+ 5: Heart, minimum; 6: Cue Bidsumber 7: GSFm; 8: Trump Queen.

Menghadapi pasangan Denny Sacul/FR Waluyan yang terkenal akurat dalam permainan bertahannya (defence), kami menghindari kontrak Grand Slam. Robert yang mencoba memakai konvensi GSFm mengetahui bahwa penulis hanya memiliki Queen Heart (tiga lembar). Dengan demikian kontrak terbaik hanyalah di slam (6). Kontrak Grand Slam bisa saja berhasil, tetapi syaratnya posisi Heart diluar harus sangat menguntungkan declarer. Dan itu persentase nya sudah kecil.
Coba anda lihat, jika saja penulis memberitahukan memegang K tiga lembar, maka Robert dengan yakin akan bid 7. Kontrak Grand Slam yang sangat baik, dengan tingkat persentase keberhasilan yang sangat tinggi.